Bab 454
Cakra mengulurkan tangan ke arahnya, menatap wanita itu dalam-dalam.
Nindi menahan senyum kecil di ujung bibirnya, jantungnya berdebar lebih cepat, lalu ia meletakkan tangannya di atas tangan pria itu.
Ia menatapnya dan berkata, "Cakra, makasih ya, karena waktu itu kamu ada di sisiku."
Tidak terlalu cepat, ataupun terlambat. Ini adalah saat yang tepat.
Selesai berbicara, Nindi pun bersin. "Kayaknya di sini memang agak dingin deh."
"Sudah malam juga, aku anterin kamu pulang, ya."
Dengan lembut, Cakra menggenggam tangan Nindi, lalu mereka berjalan keluar bersama. Nindi menundukkan pandangannya, menatap tangan mereka yang saling bertautan, lalu merasa sangat bahagia.
Setelah meninggalkan keluarga Lesmana, ia akhirnya tidak lagi kesepian.
Kini, ia memiliki teman dan juga kekasih.
Namun, karena perjalanan memakan waktu cukup lama, Nindi akhirnya berlari saat kembali ke asrama, ia khawatir terlambat sampai sana.
Dengan napas terengah-engah, ia akhirnya tiba di asrama. Tepat saat itu ponselny

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda