Bab 483
Nindi mencemooh Sania, lalu berbalik dan pergi.
Nando melangkah maju dan menawarkan, "Nindi, biar kami antar kamu kembali ke kampus. Sudah larut, aku khawatir kalau kamu pulang sendirian."
"Nggak perlu, aku bisa naik taksi sendiri."
Nindi masih bersikap dingin. Dia hanya setuju untuk berdamai, tapi tidak pernah berniat memaafkan mereka.
Setelah dia mengetahui kebenaran di balik kecelakaan mobil itu, dia tidak akan pernah bertemu mereka lagi.
Tanpa basa-basi, Nindi langsung pergi dengan taksi.
Sania menatap punggung Nindi dengan gigi gemeletuk karena kesal. 'Tunggu saja! Kecelakaan mobil kemarin gagal membunuh Nindi, tapi siapa tahu apa yang akan terjadi di lain waktu?'
Ketika Sania Kertanegara berbalik dan menatap Darren, dia kembali memasang wajah memelas. "Kak Darren, meskipun aku juga senang Kak Nindi pulang, tapi aku merasa ada yang nggak beres."
Darren berpikir sejenak. "Apa yang menurutmu nggak beres?"
"Kak Darren, bukannya aku mencurigai Kak Nindi, tapi sebelumnya dia begitu mar

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda