Bab 491
Nindi diam-diam menyaksikan dari samping, sementara wajah Sania langsung pucat pasi.
Dengan nada tersinggung, Sania berkata, "Kak Brando, aku 'kan juga bagian dari Keluarga Lesmana!"
"Kamu nggak pantas!"
Setelah mengucapkan hal itu, Brando langsung menaikkan kaca jendela mobilnya. Tampak jelas bahwa dia tidak ingin berbicara lebih banyak dengan Sania.
Nindi melangkah mendekat dan melirik Sania. "Kamu benar-benar mengira kalau kamu bisa terus memainkan trik murahanmu selamanya? Kecuali kalau kamu memang bisa berpura-pura seumur hidup. Sayangnya, kamu gagal."
Ekspresi Sania langsung menjadi suram.
Saat ini, dia benar-benar menyesal. 'Kenapa aku dulu nggak mendengarkan ayah dan tetap berpura-pura di depan Brando?' pikirnya dalam hati.
Namun, Brando benar-benar kejam saat memukul seseorang. Saat itu, dia dipermalukan habis-habisan, bahkan harus menghadapi gugatan dari Nindi.
Sania mengira Brando sudah hancur, jadi dia tak lagi repot-repot berpura-pura di depannya. Siapa sangka Brando justr

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda