Bab 496
Nindi menunjuk banyak kesalahan yang perlu direvisi, lalu melemparkan dokumen itu ke wajah Sania. "Ambil dan perbaiki, harus selesai malam ini!" perintah Nindi.
"Oke Nindi, jangan kunci pintunya, ya. Aku akan ke sini begitu revisinya selesai."
"Oke, cepat pergi sana."
Nindi melihat kepergian Sania dengan tatapan penuh pertimbangan.
Di sisi lain, Sania masuk ke kamarnya dengan ekspresi dingin.
Pengurus rumah membawa segelas susu, lalu diam-diam membuka pintu dan masuk. "Nona Sania, Nona nggak bisa hanya duduk diam menunggu kehancuran. Nona harus bertindak, kalau nggak hidup Nona akan semakin sulit," ujarnya.
"Kamu pikir aku nggak tahu?"
Sania menatap dokumen di tangannya, lalu mendongak ke arah pengurus rumah itu sambil berkata, "Aku punya ide, tapi aku nggak tahu apa kamu cukup berani melakukannya."
"Katakan saja, Nona."
"Besok kamu akan dipulangkan, jadi kenapa nggak balas dendam malam ini sebelum kamu pergi? Nindi sedang menunggu revisi ini dariku, dia nggak akan kunci pintu kamarnya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda