Bab 497
Tiba-tiba, ada suara yang terdengar dari belakang Sania. Dengan tubuh kaku, Sania berbalik dan melihat Nindi berdiri di depan pintu.
Nindi melangkah masuk perlahan dan menatap Sania sambil berkata, "Kamu benar-benar ingin aku mati, ya?"
"Nindi, kenapa kamu di sini? Tadi kamu pasti salah dengar. Aku nggak bicara tentangmu."
Sania ketakutan hingga keringat dingin membasahi dahinya. 'Bukankah wanita jalang ini harusnya sudah mengantuk setelah minum susu? Kenapa dia ada di sini?' pikirnya.
Nindi tersenyum dingin, lalu melangkah maju dan memukul Sania hingga pingsan.
Dia juga penasaran tentang kejutan apa yang telah disiapkan Sania untuknya.
Dengan mudah, Nindi membawa Sania ke kamar tidurnya. Setelah berpikir sejenak, Nindi membaringkan Sania di ranjangnya, lalu sengaja mematikan lampu.
Nindi bersembunyi di kamar mandi, karena dia ingin melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.
Waktu berlalu, hingga akhirnya pintu kamar terbuka sedikit dan seorang pria menyelinap masuk.
Pengurus rumah itu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda