Bab 634
Yanuar bukan tipikal orang yang bisa dipukul tanpa membalas. Begitu dihantam pukulan tanpa alasan, dia langsung menendang Witan hingga kursi rodanya terjungkal, "Berengsek! Jangan pikir karena kamu kakaknya Sania, terus bisa main tangan seenaknya!"
Witan terjatuh ke lantai dengan kondisi yang sangat mengenaskan, tetapi dia masih sempat berteriak dengan geram, "Bajingan! Aku bakal laporkan kamu ke polisi!"
"Laporkan saja! Sania itu pacarku! Apa yang terjadi di antara kita itu wajar!"
Namun, ada sesuatu yang terasa aneh bagi Yanuar. Bagaimana bisa ada rekaman yang tiba-tiba diputar di layar besar?
Siapa yang sengaja menjebaknya?
Witan langsung membantah dengan lantang, "Omong kosong! Sania itu pacarku! Kami mau menikah!"
"Apa?"
Yanuar menatap Witan dengan terkejut, "Bukankah kamu kakaknya Sania?"
Sania selama ini selalu bilang bahwa dia harus tinggal di rumah untuk merawat kakaknya yang cacat. Namun, sekarang tiba-tiba dia akan menikah?
Yanuar menoleh, menatap Sania tajam seraya berkata

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda