Bab 635
Melihat raut wajah Darren yang muram, Nindi pun merasa luar biasa puas.
Hari ini akhirnya tiba juga.
Sania telah membuat kekacauan, hingga mempermalukan dirinya sendiri seburuk ini. Nindi benar-benar ingin melihat apa yang akan dilakukan kakaknya sekarang.
Darren sama sekali tidak berusaha menghentikannya.
Sania memang bersalah. Dia pantas mendapatkannya!
Setelah puas menghajarnya, Audy akhirnya berdiri dengan ekspresi segar, lalu mulai memaki Sania dengan penuh kemarahan, "Beraninya wanita murahan sepertimu, pelacur yang bisa ditiduri siapa saja, menggoda anakku? Kau pikir pantas, ya?"
Sania dipukul hingga matanya berkunang-kunang, dia bahkan tak mampu mengeluarkan satu kata pun.
Witan langsung membela Sania ketika melihat ini, "Siapa yang menggoda siapa? Jelas-jelas anakmu yang menodai tunanganku! Ini belum selesai!"
Saat itu, Yanuar mulai menyadari situasinya semakin rumit. Dia hanya bisa bersembunyi di belakang ibunya tanpa berani berkata apa-apa.
Yanuar benar-benar tidak menyangka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda