Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 722

Tak lama kemudian, Sania berteriak dari lantai dua. "Nindi, kamu apa-apaan sih?! Sudah gila, ya?!" Dengan tangan penuh barang, Nindi melemparkan semuanya ke luar jendela, termasuk perhiasan-perhiasan itu. Sania tampak begitu sedih menyaksikan hal itu, lalu berkata, "Nindi, kamu tahu nggak harga perhiasan ini? Kamu harus ganti rugi!" Tanpa ragu, Nindi memberikan tamparan kepada Sania. "Dulu kamar ini punya orang tuaku. Selama ini nggak ada yang berani menyentuhnya. Kamu dengan nggak tahu malu, berani pakai buat kamar pengantin?!" Rasa ingin membunuh Sania pun kini muncul dalam benak Nindi. Sesampainya di lantai atas, dia melihat seorang pembantu keluar dari kamar itu. Dia merasa ada yang janggal, dan dalam hatinya berpikir bahwa Darren pasti tidak akan menyetujui hal ini. Ternyata, begitu pintu terbuka, dia mendapati dekorasi serba merah di dalamnya, termasuk gaun pengantin yang tergantung rapi di sana. Begitu melihatnya sekilas, amarah Nindi langsung membuncah, dia sungguh ingin mengha

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.