Bab 723
Perkataan Nindi tak ubahnya seperti ledakan bom yang dahsyat.
Meninggalkan bekas yang teramat dalam di benak semua orang.
Wajah Sania seketika menjadi pucat pasi, tubuhnya nyaris tidak mampu berdiri dengan stabil. Ini mustahil!
Jika Nindi tiba-tiba mengingat kejadian kecelakaan itu, dan sampai membongkar bahwa Ayahnya masih hidup atau tindakan yang pernah dilakukan oleh Ayahnya, maka tamatlah sudah.
Bukankah selama ini Nindi tidak pernah mengingat kejadian itu? Mengapa justru di momen penting seperti ini dia dapat mengingatnya!
Ekspresi kakak beradik keluarga Lesmana itu tampak begitu terkejut.
Nando segera berbicara. "Nindi, masalah sepenting ini, kenapa nggak kasih tahu aku?"
Nindi menyeringai dingin. "Buat apa? Lihat sendiri gimana perilaku kalian! Orang tua kita bahkan belum lama meninggal, tapi kalian malah gegabah kasih kamar mereka ke anak musuhnya sendiri. Nggak takut kena karma, ya?"
"Nggak gitu!"
Sania segera berteriak menyanggah. "Aku nggak tahu! Aku percaya kok kalau Ayah b

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda