Bab 724
"Nindi, jangan asal ngomong! Kamu pikir aku nggak tahu kamu mikir apa? Aku bakal cari buktinya, tapi coba lihat dulu ulahmu hari ini!" ucap Darren.
Nada bicara Darren terdengar penuh amarah saat melihat kamar yang berantakan itu.
Nindi menendang benda benda di sampingnya hingga terlempar. "Aku juga penasaran, kamu ungkit soal orang tua kita buat menekanku, tapi sekarang apa? Kamar mereka kamu kasih buat orang lain. Masih punya hati nggak?"
"Cuma pinjam semalam kok, biar nggak bikin malu di depan tamu. Emang kenapa sih?" ucap Darren.
Menurut Darren, tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Terlebih lagi, Sania berhasil menjalin kerja sama dengan pihak PZ Grup, bahkan dapat mengundang CEO PZ Grup untuk datang ke pesta pernikahan.
Ini semua berkat usaha Sania.
Nindi melangkah maju selangkah, sorot matanya tajam dan menekan. "Ini kamar orang tua kita. Siapa pun nggak ada yang boleh menyentuhnya, apalagi Sania, dia nggak punya hak!"
"Tapi, Sania sudah banyak berkorban buat keluarga Lesmana ini

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda