Bab 793
Seusai Nindi mengucapkannya, raut wajah semua orang berubah seketika.
Tentu saja, termasuk Sania.
Awalnya, Sania mengira tidak akan ada yang mengetahui soal ini. Begitu sang ayah tidak tertangkap, dia merasa yakin bahwa Nindi tak akan mengetahui perihal operasi plastik ayahnya.
Namun, siapa sangka, Nindi ternyata mengetahuinya?
Sania segera mendongak untuk menjelaskan, "Aku benar-benar nggak tahu …"
Nindi menampar Sania sekali lagi, "Beraninya kamu bilang nggak tahu kalau ayahmu operasi plastik! Mau bilang belum pernah lihat wajah hasil operasinya juga, nggak?"
Pipi Sania terasa perih menyengat. Hatinya penuh rasa bersalah, tanpa berani berkata-kata. Dia hanya bisa menoleh ke arah Witan, "Kak Witan, aku …"
Akan tetapi, Witan justru menggenggam tangan Sania sambil berkata, "Sekarang, kamu jujur saja, kamu sebenarnya tahu atau nggak soal operasi plastik ayahmu?"
"Aku bukannya sengaja nggak bilang. Karena ayahku sudah kalian tangkap, kupikir kalian sudah tahu soal ini. Aku juga baru saja

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda