Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 792

Nindi tertegun. Bagaimana mungkin Witan tahu soal itu? "Witan, diam!" Darren langsung membentak Witan begitu mendengar kalimat itu, "Kenapa kamu mengatakannya? Mana boleh kamu ngomong begitu di depan Sania?" Darren hampir saja meledak karena marah. Witan pun sadar bahwa dia sudah kebablasan bicara. Dia kemudian mencoba membela diri dengan lirih, "Lagi pula, Sania juga nggak bisa pergi ke mana-mana. Meski tahu, dia tetap nggak bisa kasih tahu ayahnya, 'kan?" Sania terpaku di tempat. Dia benar-benar tak menyangka jika selama ini Nindi hanya mempermainkannya. Namun, hatinya sedikit gembira. Jika benar sang ayah belum tertangkap, pasti dia akan berusaha mencari cara untuk menyelamatkannya. Melihat ekspresi penuh harap di wajah Sania, Nindi langsung naik pitam dan tiba-tiba menampar Sania. Sania terhuyung karena tamparan itu, seraya menjerit, "Nindi, apa-apaan kamu ini?" Raut wajah Nindi begitu dingin, "Barusan kamu pasti berpikir, kalau ayahmu masih bebas di luar sana, dia pasti akan berus

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.