Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 791

Begitu mendengar kalimat itu, Nindi hanya merasakan ironi yang menusuk. Di kehidupan sebelumnya, bahkan hingga ajal menjemput, permintaan maaf dan penyesalan inilah yang selalu dia harapkan dari Darren. Namun sekarang, ketika harapannya itu akhirnya terkabul, ternyata hatinya tak sebahagia yang dia bayangkan. Wajah Nindi tetap tanpa ekspresi, tetapi sorot matanya penuh ejekan. Ketika Darren melihat tatapan Nindi, dia tak tahu harus berkata apa. Semua kata yang ada di ujung lidahnya mendadak menguap begitu saja. Di saat itulah, Witan muncul sambil menuntun Sania turun. Sania tampak begitu kesal. Seolah-olah, mengenakan pakaian duka ini hampir menguras setengah nyawa dan membuatnya tak nyaman. Melihat ekspresi menderita Sania, justru membuat suasana hati Nindi membaik. Dia melangkah mendekat, lalu berdiri di sebelah mereka sambil berkata, "Mending perbaiki sikap kalian, karena aku bisa mengusir kalian kapan pun." Witan terlihat sangat kesal, "Nindi, jangan sombong! Sejak kapan kamu yang

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.