Bab 790
Darren berkata dengan dingin, "Cukup, Sania. Dulu kamu diizinkan tinggal di sini karena satu syarat, kamu harus memakai pakaian berkabung dan bersujud di depan makam orangtua kami setiap hari. Sekarang, lakukan itu!"
"Kak Darren, tapi perutku sakit!"
Sania benar-benar enggan melakukan hal ini.
Darren menatapnya tajam, "Kalau begitu, silakan keluar dari rumah ini."
"Kak Darren, kenapa kamu memperlakukan kami begini? Kamu nggak pernah begini sebelumnya."
Witan sungguh tak mengerti. Mengapa Darren berubah sedrastis ini.
Darren menatap Witan dengan penuh kecewa, "Ayah Sania itu pembunuh ayah dan ibu. Sekarang dia bahkan kerja sama dengan orang luar buat menggelapkan dana perusahaan. Kalau bukan gara-gara kamu, aku pasti sudah kirim dia ke kantor polisi!"
Darren menatap Witan dengan rasa sesak di dada.
Dulu, dia selalu merasa Nindi yang menjadi beban, juga tak pernah memihak keluarga sendiri.
Namun, sekarang terlihat bahwa Nindi sebenarnya begitu hebat.
Yang sebenarnya mengecewakan adalah W

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda