Bab 817
Nindi menatap Darren dengan marah. "Berani nggak kamu bilang gitu di depan foto Ayah dan Ibu sepulang nanti?"
"Nindi, kamu jangan sok suci deh."
Darren menarik kursi dan duduk, seluruh tubuhnya terasa lemas. "Kamu punya orang yang bisa diandalkan, makanya semuanya terasa mudah, beda sama aku. Kamu tahu nggak seberapa banyak masalah yang sudah kuhadapi demi mendirikan perusahaan ini?"
Nindi berdiri di tempatnya. "Kamu bisa kok nggak bangun perusahaan, tinggal hidup dengan warisan dari Ayah dan Ibu, pasti sisa hidupmu bakal nyaman. Tapi, akhirnya kamu tetap mengejar ambisi pribadimu, berhenti terus nyalahin Ayah dan Ibu!"
"Aku melakukan ini cuma buat menyelidiki dan memastikan kebenaran kecelakaan waktu itu."
"Tapi, sekarang kamu 'kan sudah dapat buktinya, buat apa masih mau menerima uang dari keluarga Morris. Dasar munafik!"
Nindi lantas menatap Darren. "Aku tahu kamu tuh sombong dan munafik, bahkan punya standar ganda. Tapi, aku beneran nggak nyangka, masalah kematian Ayah dan Ibu samp

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda