Bab 110
Keesokan harinya, Sania bangun dan merasa perasannya hari ini cukup baik.
Namun, Sania sudah melupakan peristiwa dirinya mabuk, dan tidak menyadari Bernard telah disiksa olehnya semalaman.
Dia berpegangan pada dinding, lalu berjalan tertatih-tatih menuju pintu tangga.
Saat dia berdiri tegak, sebuah sosok muncul di bawah tangga.
Bernard sedang menatapnya.
Dia menaiki tangga dengan beberapa langkah dan berdiri di hadapan Sania.
Bernard membungkuk dan dengan mudah mengendong Sania seperti biasa.
Kali ini, Sania tidak melawan.
Dia dengan tenang bersandar di pelukan Bernard dan membiarkannya menggendongnya turun tangga.
Aroma yang familier menyelimuti Sania, yang membawa perasaan kompleks yang sulit diungkapkan.
Joel sudah berada di ruang tamu.
"Bu Sania, selamat pagi."
Joel menyapanya dengan senyuman dan sikap yang hormat.
Di belakang Joel, terdapat benda bulat, yang tingginya sekitar enam puluh sentimeter.
Benda itu berwarna hitam-putih dan berbentuk seperti panda versi lucu.
Di bagian sa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda