Bab 189
Sania merasa hatinya tiba-tiba sesak, menyadari dirinya telah tertipu.
"Kamu menipuku?" Suaranya dingin, dan dia berbalik hendak pergi.
Tiba-tiba, dua pengawal berpakaian hitam muncul, berdiri di depannya seperti tembok, menghalangi jalan keluar.
Riko menoleh perlahan, mata yang biasanya lembut kini memancarkan ketegasan.
"Sania, ikut aku, kita pergi hari ini." Suaranya ringan, namun menyimpan harapan yang tersembunyi.
Sania tidak bisa membaca pikirannya, dan bertanya dingin, "Kak Riko, apa ini berarti kamu sudah memutuskan dan siap mengembalikan C Junior ke Grup Ferdian?"
Riko melangkah mendekat, mengulurkan tangan seolah ingin mengelus rambutnya seperti biasa, tapi Sania menghindar.
Riko tak marah. Dia hanya berhenti sejenak dan menarik napas.
"Bodoh, kamu selalu saja bersikap terlalu mulia. Tapi Bernard nggak akan menghargai itu."
"Tiga tahun lalu, kamu meninggalkan segalanya demi dia kembali ke sini, dan aku nggak bisa menghentikanmu. Sekarang, aku nggak akan membiarkanmu melakukan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda