Bab 238
Sandi melangkah keluar dari reruntuhan yang dipenuhi asap pekat. Sosoknya yang tinggi besar memancarkan aura membunuh yang membuat orang merasa tercekik.
Di tangannya, dia menyeret seorang pria tua yang sekarat, seperti menyeret seekor anjing mati.
Dengan suara "bruk" keras, pria tua itu dijatuhkannya ke tanah.
Tatapan tajamnya menyapu puluhan pengawal berbaju hitam di depannya, penuh dengan niat membunuh.
"Cari untukku!" Suara Sandi sedingin es. "Meski harus membalik seluruh Kota Mareli, dia harus ditemukan!"
"Siap!" Setelah jawaban lantang itu menggema, kerumunan hitam itu segera menyebar, menyerbu ke segala arah bagaikan gelombang pasang.
Saat itu, seorang anak lelaki berambut merah mencolok berjalan dengan takut-takut ke hadapan Sandi.
Dia mendongakkan wajah kecilnya, dan memberanikan diri berkata, "Kamu ... kamu bisa lepaskan dia? Aku akan membawamu menemui wanita itu."
Sandi menundukkan pandangannya. Tatapan tajamnya jatuh pada anak itu, penuh dengan selidik.
Sementara itu, Windi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda