Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 23

Bernard melangkah masuk dengan tubuh tinggi tegapnya, langsung menerobos ke dalam. Apartemen itu berdesain simpel, furniturnya juga bergaya minimalis, tapi sentuhan garis-garis ungu membuat suasananya lembut, bahkan membawa sedikit rasa hangat. Benar-benar kontras dengan vila miliknya yang dingin dan tanpa kehangatan. Udara di dalam ruangan dipenuhi aroma samar yang seolah ada namun sulit ditangkap. Bernard menyipitkan mata, dan tiba-tiba teringat. Semalam di kabin kapal, aroma khas inilah yang membuatnya langsung kehilangan kesadaran. Pandangan matanya berkeliling, lalu akhirnya berhenti pada sosok Sania yang sedang mengenakan piama, menatapnya dengan penuh kewaspadaan. "Nggak mau menawarkanku minum kopi?" Suaranya terdengar sedikit serak seperti baru bangun tidur, namun tetap membawa nada tegas yang tidak memberi ruang untuk menolak. Sania menyilangkan tangan di dada, ekspresinya dingin. "Nggak!" Melihat sikapnya yang benar-benar tak bisa digoyahkan, Bernard justru merasakan sedikit

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.