Bab 24
Kalau bukan karena itu, siapa yang rela melepaskan gelar sebagai istri konglomerat terkaya?
Sania terdiam.
Apakah otak pria ini sedang bermasalah, sampai-sampai dia ingin ikut campur urusan hidupnya setelah bercerai?
Sejak kapan dia jadi begitu keras kepala?
Tidak. Bukankah sifat dominannya itu seharusnya dia tunjukkan pada Karina?
Sania pun membuka mulut dengan tenang, "Pak Bernard, tenang saja. Aku nggak akan bersama siapa pun. Aku pastikan aku hidup sendiri sampai tua, bahkan mati pun sendiri. Puas sekarang?"
Bernard tertegun mendengarnya.
Tidak!
Kenapa wanita ini bisa berubah dari yang dulu penurut, menjadi begitu tajam lidahnya?
Dari mana datangnya rasa percaya diri ini. Tidak, tunggu, dia memang terlihat sangat percaya diri.
Dia bisa bermain piano, menguasai bahasa asing, bahkan dijuluki "Ratu Biliar Sembilan Bola".
Sania memancarkan pesonanya di mana pun dan kapan pun. Pesona yang seperti magnet itu seolah menarik hati Bernard tanpa henti.
Hal itu juga menumbuhkan rasa memilik

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda