Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 240

Sekejap bau mulut yang bercampur asap rokok dan makanan basi menyembur ke wajah Windi. Perut Windi seketika bergolak. Dia menahan rasa mual sambil menghindar ke sisi lain dari kandang. Tidak bisa. Dia harus tetap tenang, memikirkan cara menyelamatkan diri! ... Keesokan paginya. Sania perlahan terbangun. Adegan semalam menyerbu masuk ke kepalanya. Dia, dia dengan Pak Stefan berciuman? Begitu pikiran itu muncul, seluruh tubuhnya seperti dipasang pegas. Dia mendadak melompat dari tempat tidur. Reaksi pertamanya adalah segera memeriksa tubuhnya. Dari atas sampai bawah, teliti sekali. Syukurlah, tidak ada tanda-tanda dia dilecehkan. Sania menghela napas panjang, lalu duduk lemas kembali ke tempat tidur. Jantungnya masih berdebar kencang. Kemarin, dia juga mendengar pria itu mengatakan sesuatu tentang "suami". Apa maksudnya? Apakah maksudnya, Pak Stefan akan memanggil suaminya datang untuk membantunya? Lelucon internasional macam apa itu! Kota Handara berjarak lebih dari tiga puluh ribu kilo

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.