Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 292

"Taman Nirmala dibangun untukmu, bukan Karina." "Bodoh," kata Bernard dengan suara pelan, penuh kasih dan penyesalan. "Tempat itu, selalu milikmu." Suara Bernard rendah dan lembut, seperti bulu yang menyentuh ujung hati Sania. "Pertama kali aku melihatmu berjalan dari balik bunga, kamu memetik lili putih, menghirupnya, lalu menengadah dan tersenyum padaku." "Sejak saat itu, aku ingin memberikan semua lili terbaik dan terindah di dunia ini untukmu." "Itulah asal Taman Nirmala. Itu taman rahasia kita." Sania spontan mengangkat kepalanya, menatap mata Bernard yang dalam seperti lautan. Hatinya seperti danau yang dilempar batu, riaknya tidak kunjung reda. Dia tidak menyangka, Bernard ternyata ... Bernard mendekatkan dahinya ke dahi Sania. Tatapannya dalam dan penuh cinta, seolah ingin menyerap Sania ke dalam dirinya. "Sania, kamu nggak bisa membakar Taman Nirmala." "Karena tempat itu sudah tumbuh di hatiku, berakar, menjalar, nggak bisa dicabut." Tatapannya dipenuhi cinta yang mendalam, me

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.