Bab 74
Kakinya goyah, hampir tidak sanggup berdiri.
Udara di sekelilingnya menjadi begitu tipis, hingga dia sulit bernapas.
Beberapa saat kemudian.
Dia baru berhasil mengucapkan beberapa kata lagi.
"Cari orangnya!"
Suaranya serak, mengandung ketakutan yang belum pernah dirasakannya sebelumnya.
Setelah itu, dia seperti orang gila, langsung berlari menuju lift.
Pukul satu lewat tiga puluh dini hari.
Di lokasi kecelakaan di jalan tol lingkar kota, bau hangus yang menyengat memenuhi udara.
Mobil Sania yang sangat dikenalnya, kini hanya tersisa kerangka hitam yang hangus dan berantakan.
Petugas pemadam kebakaran sedang melakukan penanganan akhir.
Untungnya, setelah pemeriksaan menyeluruh, dipastikan tidak ada orang di dalam mobil.
Bernard berdiri di luar garis polisi, menatap bangkai mobil itu dengan tajam. Jantungnya seperti diremas oleh tangan tak terlihat, terasa sangat sakit.
Di tempat itu juga ada kelompok lain.
Bernard mengenali pria yang memimpin kelompok itu, namanya Juna.
Orang kepercayaa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda