Bab 75
Yang menjawab Nadine hanyalah keheningan panjang.
Dari layar kamera, Nadine bisa melihat wajah pria itu menjadi sangat jelek, bibirnya terkatup rapat.
Jelas sekali, dia bukan hanya tidak mau jawab, tapi bahkan tidak mau membahasnya.
"Arvin, kenapa kamu menikahiku?" Suara Nadine tanpa sadar meninggi.
Talia bilang, Arvin menikahinya karena Rainer, karena dia ingin merebutnya dari Rainer, jadi baru menikahinya. Nadine dan Rainer tidak punya hubungan seperti itu. Dia tidak akan percaya begitu saja, jadi menanyakannya.
Arvin menatap pintu dengan diam dan suaranya terdengar tegas.
"Nadine, buka pintunya."
Dia sudah tahu kalau Nadine ada di dalam.
Mereka hanya terpisah oleh pintu, tapi suasananya seolah keduanya sedang berhadapan langsung.
Udara pun terasa berat.
"Kamu menikahiku karena kakek nenekmu memaksamu?"
Nadine tidak sanggup menanyakan soal Rainer.
Rainer adalah kakak yang baik baginya dan Arvin. Berpikiran kotor seperti itu pada seseorang yang sudah meninggal, apalagi orang itu adala

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda