Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 561

Dengan wajah serius, Rafael berkata, "Bibi, tenang saja. Aku akan mencintai Vanesa seumur hidupku." Namun, Ibu hanya menggeleng pelan dan membalas, "Seumur hidup itu terlalu lama. Aku cuma berharap kalian bisa menghargai saat ini." Dia menatapku dengan lembut, lalu berkata, "Pulanglah ke negara kita. Ibu di sini sudah hampir bosan. Keinginan terakhir Ibu cuma satu, kamu dan kakakmu, beri Ibu cucu-cucu yang lucu untuk temani Ibu." Kalimat sederhana itu seakan memecah suasana duka yang menggantung. Aku membawa abu jenazah Ayah kembali ke Kota Hamberlin. Di sana, kami mengadakan upacara perpisahan kecil sebelum memakamkan abu Ayah di Taman Kedamaian, sebuah taman pemakaman yang indah di Kota Hamberlin. Kepergian Ayah menjadi pukulan berat bagiku. Aku butuh waktu hampir sebulan untuk pulih, meskipun hanya setengah dari kondisi tubuh dan semangatku. Selama masa itu, aku tinggal bersama Ibu di rumah lama keluarga Hudgen. Kakakku, bersama Kak Wendy, yang sekarang sudah menjadi kakak iparku, j

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.