Bab 612
...
Malam itu, Rafael memelukku erat saat kami tidur. Namun, aku tetap tidak bisa tidur nyenyak. Aku bolak-balik gelisah hingga akhirnya terlelap lagi karena pelukannya yang kuat membuatku tak bisa bergerak.
Keesokan paginya, aku bangun dengan tubuh yang terasa lemas dan pikiran yang masih kabur.
Pagi-pagi sekali, Caroline datang mencariku.
Dia memang sahabat terbaikku. Begitu melihatku dalam keadaan lesu, dia langsung mengajakku mengobrol tentang hal-hal ringan, sama sekali tak menyentuh topik tentang apa yang terjadi semalam.
Sementara itu, asisten yang dipanggil Rafael juga tiba dan langsung mengambil alih ponselku.
Dengan seseorang yang menjawab semua pesan dan telepon yang isinya hanya ucapan simpati yang seragam, beban pikiranku jadi sedikit berkurang. Rasanya lebih lega.
Caroline, dengan gayanya yang ceria tanpa beban, menemani aku mengobrol santai. Dia bahkan mulai bercerita tentang rencana masa depan di perusahaannya.
Tiba-tiba, aku berkata, "Caroline, aku ingin pergi liburan.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda