Bab 632
Aku mengerutkan dahi lalu berkata, "Nggak mungkin ini tentang perasaan tersembunyi. Aku merasa bunga iris biru itu nggak memiliki makna seperti itu."
Revan mendengus, "Kalau begitu, aku nggak tahu."
Tiba-tiba aku teringat sesuatu dan bertanya, "Kenapa dulu kamu mengirimkan bunga iris biru kepadaku?"
Kupikir itu pertanyaan yang mudah, tapi ternyata Revan diam sangat lama, sampai aku hampir mengira teleponnya terputus.
Aku mendesak, "Hei, jawab dong!"
Revan akhirnya tertawa pelan, "Apa yang harus aku katakan? Bunga ya bunga, apa perlu alasan?"
Aku tegas berkata, "Nggak mungkin! Pasti ada maksud lain waktu itu. Kalau kamu nggak mau bilang, aku akan cari tahu sendiri."
Revan akhirnya menyerah dengan ketegasanku.
Dia tertawa ringan dan berkata, "Jangan tanya lagi, aku kasih tahu. Bunga iris biru itu maksudnya adalah perang dimulai dan mengirimkan lawan ke jalan terakhir. Dulu, aku ingin menghancurkan perusahaan Albert."
Aku merasa jantungku tersentak.
Ternyata begitu maksudnya?
Aku memang m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda