Bab 49
"Kayla, sejak kapan kamu jadi keras kepala seperti ini? Selama ini, aku dan ibumu nggak pernah berhenti mencari Wenny, dan akhirnya kami menemukannya. Mengadakan sebuah pesta penyambutan adalah bentuk penghormatan terbesar bagi Wenny!"
"Kenapa? Apa kamu masih nggak puas?"
Melihat ayahnya benar-benar marah, Kayla pun tidak berani lagi bersikap terlalu yakin.
Lagi pula, selama ini dia selalu berperan sebagai anak yang baik, itulah sebabnya dia mendapatkan kasih sayang orang tuanya.
Namun, kenapa Wenny bisa begitu mudah mendapatkan perhatian dan kasih sayang mereka tanpa melakukan apa-apa?
Apakah hanya karena dia adalah anak kandung?
Apakah hubungan darah begitu penting?
Kayla menggertakkan gigi, menahan tangisnya.
Wenny hanya diam, menyembunyikan emosinya di balik tatapannya.
Selanjutnya, Wenny melakukan pemeriksaan tubuh menyeluruh untuk ayahnya. Setelah memastikan bahwa ayahnya sudah sembuh, Pak Ferdy baru mengurus proses keluar rumah sakit, dan hal pertama yang dilakukannya adalah mem

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda