Bab 63
Melihat ekspresi Wenny yang tulus, untuk sesaat, Yonan tidak bisa membantah.
Namun, kejadian tadi masih sangat jelas diingatnya.
Dia menatap Wenny dengan tatapan yang penuh rasa ingin tahu. Setelah terkena obat, apakah Wenny memang benar-benar tidak memiliki sedikit pun perasaan tertarik padanya?
Bahkan saat membantu menusukkan jarum akupunktur, mata gadis itu tidak menunjukkan tanda-tanda tersentuh sedikit pun.
Kapan Yonan ... menjadi sepayah ini?
Namun, justru makin Wenny bersikap seperti ini, rasa penasaran Yonan makin bertambah.
Mata Yonan berkelip sejenak, lalu dia tersenyum tipis, membentuk lengkungan yang hampir tidak terlihat.
Kayla cukup berani, berani memberinya obat.
Meskipun tidak ada bukti, itu tidak mengurangi kecurigaannya terhadap Kayla.
Wenny mengernyitkan alis, lalu berkata, "Pak Yonan, kamu terkena obat saat pesta Keluarga Sondika. Jadi, pasti ada orang di pesta itu yang melakukannya. Bagaimana kalau sisa minumanmu dibawa untuk diperiksa? Nanti bisa dianalisis kandun

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda