Bab 83
Ruangan itu mendadak hening, dan para pria yang tadinya penuh emosi kini terdiam. Tatapan dingin dari Yonan membuat mereka semua terbungkam, tidak ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun.
Namun, Yonan tidak menemukan Wenny di dalam ruangan. Suaranya semakin dingin dan tajam. "Di mana Wenny?"
Di luar, Wenny yang terjatuh di bawah menahan rasa sakit yang luar biasa. Meskipun hubungan mereka belum membaik, dia tidak akan membiarkan kemarahannya membahayakan keselamatan dirinya.
Siapa yang akan mempertaruhkan nyawanya?
Wenny langsung membuka mulut menjawab, "Aku di sini!"
Begitu mendengar suara Wenny, mata Yonan langsung menggelap, kakinya melangkah cepat menuju jendela.
Melihat Wenny terjatuh di tanah, pakaiannya robek, dan darah merah mengalir di kulitnya yang pucat, seketika, ada rasa perih yang menyentak mata Yonan.
Dia menahan napas, matanya dipenuhi api kemarahan. "Bawa semua orang di sini pergi, jangan biarkan satu pun lolos!"
Begitu selesai berbicara, Yonan segera memanjat jen

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda