Bab 85
Mendengar ucapan itu, Wenny hanya sedikit mengerutkan alisnya, sorot matanya dalam dan sulit ditebak apa yang dia rasakan.
Saat sosok Yonan muncul di pintu kamar rumah sakit, Ferdy dan Helen saling bertatapan, lalu diam-diam memutuskan memberi ruang untuk keduanya berbicara.
Mereka keluar dari kamar, sementara Yonan dengan sopan mengangguk ke arah mereka, lalu baru mendorong pintu dan melangkah masuk.
Wenny saat ini sedang duduk bersandar, dengan tangan yang masih terinfus. Suasana di ruangan terasa canggung dan sunyi, dan tak ada yang berinisiatif untuk memecah keheningan itu.
Yonan kemudian berjalan mendekat ke tempat tidur, pandangannya terfokus pada wajah Wenny. "Apa kamu terkejut?"
Mendengar suara Yonan yang menenangkan, Wenny masih tidak bisa melupakan hal-hal yang disembunyikan Yonan darinya. Begitu ada ketegangan, sulit rasanya untuk menghilangkannya.
Ini adalah pelajaran yang dia pelajari dari pengalaman dengan Juan.
Wenny berdeham dan berkata dengan suara yang agak dingin da

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda