Bab 86
Wenny menggigit pelan bibirnya, merasa agak canggung dengan sentuhan tangan Yonan yang membungkus punggung tangannya. Dia sempat berusaha menarik diri, tetapi tidak berhasil.
"Aku sudah nggak apa-apa, cairan ini juga cuma ... "
Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, Yonan langsung memotong, "Nggak peduli isinya apa, habiskan dulu sebelum ke kantor polisi juga masih sempat. Aku akan temani kamu."
Nada suara Yonan penuh ketegasan, membuat Wenny hanya bisa membuka mulut tanpa suara, dan akhirnya terpaksa mengalah.
Setengah jam kemudian, Wenny dan Yonan tiba di kantor polisi. Di tubuhnya, masih tersampir jas yang Yonan paksa untuk dia kenakan sebelum berangkat.
Hanya saja, semua perhatian yang diberikan Yonan itu tidak menimbulkan sedikit pun getaran dalam hati Wenny.
Begitu sampai, polisi yang berjaga langsung memberi anggukan hormat saat melihat Yonan datang bersama Wenny.
Yonan mengisyaratkan agar polisi langsung berbicara pada dia saja. Baru kemudian seorang polisi melangkah mendeka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda