Bab 23
Setahun kemudian, Gina mendapatkan pesan dari Alisya. Sahabatnya itu mau menikah dan mengundangnya menjadi pendamping pengantin.
Gina sangat senang. Dia mengesampingkan semuanya dan bergegas membeli tiket untuk mengunjungi Alisya. Marvin juga mengetahui kabar ini dari adiknya.
Gerakan tangannya terjeda sesaat. Dia lalu menunduk dan pura-pura tidak peduli saat bertanya.
"Cepat sekali sudah siap menikah?"
Selama setahun belakangan, dia banyak mengetahui kabar Alisya dari adiknya. Dia juga tahu Alisya sudah punya pacar yang sangat mencintai wanita itu. Ternyata sekarang sudah mau menikah saja.
Marvin tidak dapat menjelaskan perasaannya sekarang. Tapi kedua matanya sudah berkaca-kaca, membuatnya tidak bisa membaca jelas sederetan tulisan di kertas. Dia bisa mendengar jelas suara Gina yang sedang menelepon seseorang dengan mode speaker aktif.
[Iya, sudah waktunya nikah juga. Aku nggak mau menunggu lama lagi karena akhirnya sudah ketemu orang yang tepat.]
Itu adalah suara Alisya. Suaranya te

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda