Bab 13
Daniel berdiri dan mengucapkan selamat tinggal, lalu meraih tanganku dan berjalan keluar pintu.
Dalam perjalanan pulang, Daniel bertanya kepadaku sambil mengemudi, "Apa kamu bahagia hari ini?"
Aku mengangguk dengan penuh semangat. "Ya. Apa kamu nggak senang menerima hadiah sebanyak itu?"
"Aku bahagia asalkan kamu bahagia," sahut Daniel sambil terkekeh. "Aku nggak masalah mau dapat hadiah atau nggak."
Daniel menekankan nada bicaranya saat mengatakan "dapat hadiah atau tidak", lalu menatapku sambil tersenyum.
Aku terdiam sesaat. Aku merasa Daniel agak kasihan karena aku menerima begitu banyak hadiah, sedangkan dia tidak mendapatkan apa pun.
"Kalau gitu, nanti kelambunya buatmu saja? Atau ambil saja apa yang kamu suka dari pemberian Kakek dan Nenek."
Daniel menatapku dengan serius sambil menunggu lampu merah. "Apa kamu akan memberiku semua yang kuinginkan?"
Sorot tatapannya tampak menyiratkan maksud dan aku langsung paham.
Aku sontak tersipu dan balas memelototinya.
Setelah mobil diparkir

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda