Bab 14
Si dokter keluarga datang dengan tergesa-gesa sambil membawa kotak obat. Daniel takut membuatku merasa tidak nyaman, jadi dia sengaja memanggil dokter wanita.
Dokter itu mengangkat pakaianku dan memeriksaku dengan saksama. "Hanya memar, cukup diberi obat."
Kemudian, dokter itu mengeluarkan dua tabung salep dari kotak obat dan memberi instruksi, "Oleskan dua kali sehari ke bagian yang terluka. Pijat bagian yang memar dengan lembut supaya lebih cepat sembuhnya."
Aku mengangguk, merasa bersalah karena sudah membuat si dokter jauh-jauh ke sini di tengah malam yang begitu larut.
Daniel pun mengantar dokter itu pergi. Aku memegang dua tabung salep itu sambil mengutak-atik cermin rias untuk mengoleskan salep itu sendiri.
Saat aku sedang berusaha, Daniel kembali.
Dia mengambil salep itu dari tanganku dan berdeham. "Berbaringlah."
Aku buru-buru mengibaskan tanganku sambil memegang salep itu erat-erat karena aku tidak ingin memberikannya kepada Daniel. "Biar aku sendiri saja."
Karena aku melawan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda