Bab 18
Wajah Daniel terbayang di benakku. Memang harus kuakui, dia tampan. Namun, jika punya 20 miliar, aku bisa pilih model pria mana pun yang kuinginkan.
Melihat aku ragu-ragu, Agita terkekeh pelan, lalu berkata dengan nada tajam dan menghina, "Agata, jangan bilang 20 miliar, sekarang meski aku minta 200 miliar, kamu tetap harus kasih. Kemarin kamu pergi ke rumah Keluarga Frans, pasti dapat banyak hadiah dari orang-orang tua di sana, 'kan? Kamu pikir itu semua buat kamu? Salah besar. Itu semua milikku. Kamu sekarang pakai identitasku, masa segitu saja kamu pelit?"
Ucapan Agita terus mendesakku tanpa ampun. Pada akhirnya, aku pun menyerah. Dengan pasrah, kutransferkan 20 miliar ke rekeningnya.
Setelah notifikasi transfer masuk, Agita tersenyum puas dan berkata, "Sudah. Pacarku masih tunggu. Aku pergi dulu, ya."
Agita mendorong pintu keluar. Dari jendela, kulihat dia menggandeng seorang pria bule berambut pirang dan bermata biru, lalu mereka berciuman dengan mesra di pinggir jalan.
Begitu dia

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda