Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 19

Biasanya, setiap kali turun dari mobil, Daniel pasti akan membukakan pintu untukku. Namun, melihat suasana hari ini yang dingin dan canggung, aku pun tidak berani merepotkannya lagi. Aku buru-buru menarik gagang pintu mobil sendiri, tak disangka justru berpapasan dengan Daniel yang baru saja berjalan memutari mobil dan hendak membukakan pintu. Tangannya masih menggantung di udara. "Nggak usah repot-repot, aku bisa sendiri," kataku cepat. Mendengar itu, ekspresi Daniel malah jadi lebih dingin. Aku tertawa canggung, mencoba mencairkan suasana. "Ayo, kita segera masuk. Ayah dan Ibu pasti sudah nggak sabar menunggu." Namun, ketika kami mengetuk pintu rumah, kami baru sadar bahwa Ayah dan Ibu sedang tidak di rumah. Rumah sunyi luar biasa, hanya beberapa pembantu yang mondar-mandir di dalam. Bibi Sinta yang melihat kami datang langsung tampak kaget dan buru-buru menghampiri. "Nona Agita, kenapa kamu mendadak pulang?" tanya Bibi Sinta. Aku malah lebih kaget dari Bibi Sinta. "Bibi Sinta, hari

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.