Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 20

Suara Ibu di telepon terdengar seperti rentetan tembakan, aku sama sekali tidak punya kesempatan untuk menyelak. Baru setelah Ibu selesai mengucapkan semua pertanyaannya, aku akhirnya memberitahunya bahwa aku tidak berhasil menahan Agita. "Dasar nggak berguna! Hal sepele begini saja kamu nggak bisa lakukan. Sekarang juga kamu datang ke rumah, jelaskan ke Ibu kamu ketemu dia di mana!" bentak Ibu. "Aku sudah di rumah, Bu. Masa Ibu lupa hari ini hari aku kembali ke rumah setelah menikah?" tanyaku. Sebenarnya tanpa bertanya pun aku tahu jawabannya. Mereka jelas-jelas lupa. Nada Ibu langsung mereda, seperti api yang disiram air dingin. Beberapa detik kemudian, Ayah mengambil alih telepon. "Agata, Ayah dan Ibu memang lagi sibuk cari kakakmu beberapa hari ini. Setelah ini beres, kami segera pulang, ya. Tunggu sebentar," ucap Ayah. Setelah telepon ditutup, aku kembali duduk di sofa. "Ayah dan Ibu sebentar lagi pulang. Maaf, ya, kamu harus nunggu lama begini," ucapku ke Daniel. Aku merasa sedik

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.