Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 92

Aku menggelengkan kepalaku dengan jujur, mata Sarah yang tampak berbinar pun perlahan meredup. Beberapa saat kemudian, Sarah berkata lagi seolah-olah sedang melampiaskan amarahnya. "Hmph, lupakan saja dia. Aku yakin dia nggak akan tega melihat Keluarga Juvel hancur." Sedetik kemudian, Sarah membelalakkan matanya dengan ngeri dan menutup mulutnya. "Cuih, cuih, kok aku bisa sih bilang begitu? Keluarga Juvel nggak mungkin hancur." Sikap Sarah ini membuatku merasa terhibur. Aku terus berjalan ke depan sambil menarik tali ranselku. Sinar matahari menembus melalui celah-celah dedaunan, menghasilkan bayangan yang berbintik-bintik dan membuatku merasakan begitu damai. Sesekali terdengar kicauan burung-burung di dalam hutan dan tampaklah pula tupai yang berlarian. "Kak Agata, di sini nggak ada serigala, 'kan?" Sarah meraih ranselku dengan gugup. Aku tersenyum dan menepuk tangannya. Tepat saat aku hendak berbicara untuk menghiburnya, aku mendengar suara gemeresik dari semak-semak di kejauhan seo

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.