Bab 40 Apa yang Kamu Katakan Pada Ayahku?
Aku ragu sejenak sebelum berdiri. Aku tahu, meski ibu tampak lembut sehari-hari, keputusan yang telah dia buat tidak akan bisa digoyahkan siapa pun. Aku pun tak berkata apa-apa lagi.
Keluar dari rumah sakit, udara di Kota Jaya terasa semakin dingin. Padahal matahari bersinar terik, tapi hawa sejuk menusuk tetap terasa. Begitu masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin, entah kenapa hatiku semakin gelisah.
Mungkin ini yang disebut firasat. Aku ragu beberapa detik, lalu memutuskan turun dari mobil. Hatiku tak tenang memikirkan Ibu. Ayah baru saja pergi, meninggalkannya seorang diri benar-benar tidak bisa.
Memikirkan itu, aku kembali ke rumah sakit.
Ibu sudah tidak ada di kursi tadi. Setelah bertanya ke beberapa orang, aku baru tahu dia pergi ke kamar rawat ayah sebelumnya tinggal, barangkali untuk membereskan barang-barang ayah.
Di depan kamar rawat, baru saja sampai di ambang pintu, terdengar suara tanya ibu yang dingin, "Yovie, sebenarnya apa yang kamu katakan pada ayahmu?"
Suara Yovie

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda