Bab 70 Celine Sudah Meninggal
Varrel melirik Evan dengan dingin dan berkata dengan acuh tak acuh, "Pak Evan bisa ada di sini, kenapa aku nggak?"
Evan terdiam.
Suasana menjadi agak canggung. Rasanya keterlaluan kalau aku memanjat tembok lagi.
Para dokter yang tadinya berdiri di sana cukup tanggap. Karena semuanya saling kenal, mereka langsung pergi tanpa bertanya apa-apa.
Hanya seorang dokter paruh baya yang masih tinggal. Setelah bertanya, aku mengetahui dia adalah dekan rumah sakit ini.
Saat mendengar kami memanjat tembok untuk mencari seseorang, dia merasa agak geli dan menatapku sambil berkata, "Bu Sofia, seharusnya langsung beri tahu aku saja kalau mau datang ke rumahku untuk mencari orang. Memanjat tembok itu membuat tempatku terkesan seperti tempat kejahatan."
Aku tersenyum, merasa agak malu. Kalau tahu bisa masuk melalui koneksi Varrel, aku tentu saja tidak akan mau bersusah payah memanjat tembok itu.
Ini hal yang memalukan, jadi aku tersenyum.
Varrel melirik ke arahku dan berkata kepada Pak Sutrisno, "Pak S

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda