Bab 418
Julian melewati Gabriella dan melangkah cepat menuruni tangga.
Bahkan sebelum sampai di bawah, dari tangga dia sudah melihat perubahan yang terjadi di ruang tamu.
Ternyata benar.
Bukan hanya ruang tamu, dapur dan pintu masuk juga telah berubah total.
Gabriella mengikutinya dari belakang.
"Otakmu itu bermasalah, ya?" tanya Julian dengan wajah muram.
Gabriella mengangguk. "Bagus, kemampuanmu mengejek orang rupanya belum berkurang, masih tetap sekejam dulu."
"Segera kemasi barang-barangmu dan angkat kakimu dari vila ini." Suara Julian terdengar dingin dan mengancam.
Napas Gabriella terhenti sejenak, tetapi tiba-tiba dia malah tersenyum.
Dia berkata, "Sangat bagus."
Julian menatapnya dengan pandangan aneh.
Gabriella berkata, "Ini seperti kembali ke masa saat kita berusia 20-an dan sedang berpacaran. Ingat waktu kita tinggal bersama di Vila Atlanta? Setiap kali bertengkar hebat, kita saling mengucapkan kata-kata kasar. Aku selalu keluar rumah dengan sengaja, bersembunyi, dan pada akhirnya,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda