Bab 126 Aku Tidak Akan Membela Wanda
Kirana tahu Sigit memang berniat baik ingin menolongnya.
Namun, dia tidak bisa membalas Sigit dengan setara.
Melihat dia masih enggan untuk setuju, Sigit refleks ingin meraih pergelangan tangannya.
Tiba-tiba!
Kirana merasa ada seseorang yang menariknya ke belakang. Tubuhnya terhuyung lalu jatuh ke dalam sebuah pelukan yang kokoh dan kuat.
Dia mendongak dan tertegun sesaat.
Di hadapannya ada Yansen. Bagaimana dia bisa ada di sini?
"Nggak perlu repot-repot Pak Sigit, aku saja yang akan mengantarnya."
Sigit menoleh pada Kirana, lalu melirik Yansen. "Kamu ... pacarnya Kirana?"
"Bukan, bukan." Kirana buru-buru menyangkal.
Waktu seperti terhenti beberapa detik, Yansen hanya menggerakkan bibir tipisnya, tapi tidak mengatakan apa-apa.
Sigit masih ingin bertahan, tapi Kirana sudah lebih dulu dibawa masuk ke mobil oleh Yansen.
Setelah mobil melaju cukup jauh, barulah Kirana berbicara, "Turunkan aku di persimpangan depan saja."
"Urusan ini akan aku serahkan pada tim audit perusahaan induk untuk d

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda