Bab 168 Kamu Tidak Mau Cerai Lagi?
Udara seakan membeku dalam sekejap.
Kirana menunggu beberapa detik tanpa mendengar suaranya, lalu dengan hati-hati dia bertanya, "Yansen?"
[Aku jemput kamu sekarang.]
"Baik."
Begitu menutup telepon, entah kenapa Kirana merasa seolah sebuah batu besar akhirnya jatuh ke tanah!
Rasanya tiba-tiba apa pun rintangan di depan tidak lagi menakutkan atau membuatnya cemas.
Dia mendadak sangat yakin, selama Yansen tidak mundur, dia juga tidak akan mundur.
Setelah membuat keputusan ini, seluruh tubuhnya terasa jauh lebih ringan!
Meski semalaman tidak tidur, Kirana sama sekali tidak merasa lelah. Dia bangkit mengganti pakaian, mencuci muka, lalu berdandan sedikit.
Saat keluar dari kamar, Janna dengan rambut acak-acakan sedang meregangkan tubuh. Begitu melihat Kirana, dia malah tertegun.
"Kamu, kamu mau ke mana?"
"Yansen datang menjemputku."
Janna terdiam hampir semenit. "Jadi? Jadi, kamu sudah memutuskan?"
Kirana mengangguk. "Ya, kamu benar. Aku harus hidup demi diriku sendiri. Dia bisa mengorbanka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda