Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 184 Bertatapan dengan Yansen

"Kamu ... " "Saya nggak akan mengganggu Bu Wanda untuk mengambil barang. Pak Yansen masih ada urusan." Pak Lukas mengabaikan tatapan marah Wanda. Setelah berbicara, dia langsung masuk ke lift. Wanda marah sampai tangannya mengepal erat, tubuhnya pun gemetar tanpa sadar! Baguslah, sekarang semua orang sedang mentertawakan dirinya! Bahkan Pak Lukas pun sudah berani menginjak kepalanya dan ikut mengomentari! Baik, tunggu saja, pasti akan ada hari ketika Yansen sendiri yang akan menyambutnya pulang. ... Di ruang rawat rumah sakit, Yunita sedang berbaring sambil mendengarkan musik ringan, merasa sangat santai. Itu adalah kepingan CD yang khusus dicarikan Sigit untuknya, yang sudah tidak bisa ditemukan di pasaran. "Tante, boleh aku pijatkan kaki Tante? Akhir-akhir ini, karena urusan kampus kami banyak, bahu dan punggungku terasa pegal, jadi aku cari tukang pijat. Menurutku lumayan bagus, sekalian aku belajar beberapa teknik pijat." Sigit dipanggil datang oleh Yunita tanpa sepengetahuan Kiran

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.