Bab 185 Cara Yansen Cemburu
Sigit merasakan sesak di dadanya yang sulit diungkapkan, itu adalah tekanan yang selamanya tidak akan bisa dia atasi.
Meskipun, dengan kondisi Sigit sekarang, dia sudah bisa dianggap sangat luar biasa di mata banyak orang.
...
Kirana tiba di ruang rawat dan melihat ibunya dalam suasana hati yang cukup baik.
Biasanya wajahnya selalu muram. Hari ini ternyata ibunya bisa tersenyum sedikit!
"Apa ada kabar baik yang terjadi?" Melihat Yunita senang, nada suara Kirana ikut riang. Dia pun menunduk dan meletakkan kacang rebus yang dibelinya di meja kecil di samping tempat tidur.
"Sekadar suasana hati lagi baik saja, boleh 'kan?"
"Boleh." Kirana sendiri yang membantunya mengupas kacang, satu per satu dimasukkan dalam kotak kecil.
Yunita menatap putrinya yang duduk di hadapannya, dan tidak tahan untuk bertanya.
"Ibunya Yansen itu nggak menyulitkan kamu?"
Tangan Kirana terhenti sejenak, lalu menggeleng. "Nggak."
"Lihatlah, inilah sikap dari pihak laki-laki! Karena mereka merasa anaknya pasti nggak

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda