Bab 191 Malam Sebelum Insiden Menimpa Kirana
Yansen tidak memberi balasan apa pun. Dia hanya menghapus pesan itu, lalu membuka jendela, menyalakan pemantik dengan jemari panjangnya, dan menyalakan sebatang rokok.
Setelah menenangkan diri sejenak, dia mandi, lalu kembali ke kamar tidur, dan memeluk Kirana yang sudah terlelap.
Sepertinya hanya pada saat-saat seperti ini, dia bisa merasakan kenyataan yang sesungguhnya!
Kirana benar-benar sudah menjadi miliknya.
...
Keesokan paginya, Kirana dibangunkan oleh suara alarmnya sendiri.
Karena hari ini dia harus ikut dengan Pak Lukas melakukan pemeriksaan menyeluruh, jadi dia harus datang lebih awal ke perusahaan untuk menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan.
Awalnya, dia kira bangun pada waktu ini pasti lebih awal dari Yansen. Namun, begitu membuka mata, ternyata pria itu sudah bangun dan sedang menyiapkan sarapan di dapur.
Kirana meregangkan badan, menyeret sandal lalu berjalan mendekat. "Yansen, kadang aku merasa kamu kayak nggak butuh tidur."
Yansen sedang menggoreng telur. Dia menole

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda