Bab 190 Ke Rumah Sakit Memeriksa Kesehatan
Setelah rapat selesai, Yansen membuka pintu kamar tidur dengan hati-hati, khawatir membangunkan Kirana.
Namun, ternyata wanita itu masih belum tidur, dan sedang duduk bekerja di depan komputer hingga larut malam.
Yansen mengernyitkan alis tebalnya, diam-diam melangkah mendekat, dan melirik sekilas data laporan di layar. "Apa beban kerjamu terlalu berat?"
Kirana malah terkejut. "Kapan kamu datang? Aku sama sekali nggak melihat kamu."
"Tadi, kamu terlalu serius." Yansen duduk di tepi ranjang, "Aku akan minta Pak Lukas mengurangi tugasmu."
"Nggak perlu! Itu semua aku yang minta dia serahkan padaku." Kirana bicara sambil tangannya tetap sibuk bekerja. "Aku sudah istirahat selama ini. Dia pasti sibuk sampai nggak punya waktu tidur. Sekarang aku ambil sebagian, biar dia bisa agak lega."
"Tapi, kalau semua kamu yang kerjakan, kamu harus lembur setiap hari."
"Nggak lama, paling hanya seminggu."
Kirana memberi tanda pada dokumen, lalu menyimpan satu per satu. Akhirnya, dia menutup komputer deng

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda