Bab 22 Masih Pura-Pura Suci?
Kirana segera membantah, "Tentu saja bukan!"
"Kalau begitu, temanmu pernah bilang, apakah pria itu oke atau nggak? Kalau ternyata nggak bisa apa-apa, ya sudah lupakan saja!"
Kirana refleks menjawab, "Bukan begitu."
"Temanmu pernah membicarakan soal ini denganmu?" Janna melotot. Begitu masuk ke topik seperti ini dia langsung bersemangat, "Jangan bertele-tele, teman yang mana?"
"Ah, kamu nggak kenal, dia teman sekolahku dulu." Takut salah bicara, Kirana buru-buru mengalihkan topik, "Oh iya, hari ini aku janjian dengan penanggung jawab Proyek Auraya, kamu ada waktu?"
Janna menghela napas, menjawab dengan agak enggan, "Hari ini nggak bisa, soalnya kantor pusat baru saja mentransfer dana tambahan untuk Perusahaan Hanaya, aku harus ke sana."
"Nggak apa-apa, aku sendiri saja."
Kirana merapikan sedikit, lalu mencetak daftar perusahaan pihak ketiga yang dikirimkan Yansen lewat email, menggabungkannya ke dalam satu map, kemudian melihat jam, bersiap menuju tempat pertemuan yang sudah dijadwalkan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda