Bab 257 Aku Nggak Punya Ayah
Yansen menatap nama itu, sorot matanya meredup, perasaan di hatinya sulit diungkapkan.
Baru saja dia bertekad untuk melepaskan, takdir justru mengatur pertemuannya kembali dengan wanita itu. Apa artinya ini?
[Pak Yansen? Perlukah saya menyelidiki lebih dalam lagi mengenai perkembangan Bu Kirana selama beberapa tahun ini?]
Pak Lukas bertanya dengan hati-hati.
Kini dia tak bisa menebak apa yang dipikirkan sang bos, juga tidak berani menduga, sebab Bu Kirana adalah bagian yang paling tidak boleh disentuh dari dirinya.
"Nggak usah." Yansen terdiam beberapa detik, lalu menambahkan, "Untuk saat ini nggak usah."
Dia harus terlebih dahulu berpikir dengan jelas, apa yang sebenarnya harus dia lakukan, dan apa yang sungguh dia inginkan.
Setelah menutup telepon, Yansen menuang segelas anggur merah untuk dirinya, kemudian melangkah panjang ke arah jendela besar kamar hotel.
Setelah malam tiba, kota kecil ini begitu sunyi, kontras dengan hiruk pikuk kota metropolitan.
Yansen menarik sudut bibirnya s

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda